Politik Dagang Sapi di Pasar Hewan

Pasar Hewan Wonosari, Gunung Kidul.
Pasar Hewan Wonosari Gunung Kidul Jogjakarta

Di Wikipedia : Politik Dagang Sapi diartikan tawar-menawar antara beberapa partai politik dalam menyusun suatu kabinet koalisi atau bagi bagi kekuasaan. Bagaimana sebenarnya politik dagang sapi yang terjadi di pasar hewan,  seperti berikut ini.

Di pasar hewan di daerah Jawa, biasanya penjual sapi atau petani sampai di pasar menyerahkan  sapinya yang akan dijual kepada blantik, calo atau pemegang tambang, karena mereka blantik inii yang menguasai pasar, pemegang tambang ini sering memindahkan tambang sapinya ke pada pemegang tambang lainnya dengan menaikkan harga penawarannya. Bila sudah bertemu dengan pembeli dan mereka sudah ada kesepakatan harga, Pemegang tambang terahir inilah yang membagi-bagi uang mulai dari pemilik sapi sampai beberapa pemegang tambang, Artinya Pemilik sapi dengan beberapa pemegang tambang lainnya sudah bersepakat bagi-bagi komisi saat sebelum transaksi, itulah yang disebut dengan politik  dagang sapi di pasar hewan,

Lain pula di wilayah Sumatera Barat Politik dagang sapi di pasar hewan sedikit beda teknisnya,  : Penjual sapi membawa sarung diletakkan di bahu mereka, saat melakukan negosiasi sarungnya berpindah ke atas tangan. Isyarat dengan jari jari tangan yang ditutup pakai sarung  tersebut supaya tidak dilihat oleh penjual atau pedagang lainnya, sehingga tidak mengganggu hubungan antar pedagang sapi, yang sebelumnya sudah menawar sapi tersebut. Kemudian penjual dan pembeli bersalaman menyatakan transaksi selesai, dengan menyerahkan uang dan mengambil sapinya.

Scroll to Top