Membanjirnya Sapi Impor, Siapa Yang Diuntungkan

Sapi_Import_2014

Melihat aktifitas Rumah pemotongan hewan yang ada di Cibinong Bogor, Tapos Depok dan Cakung Jakarta Timur, Cilangkap Bekasi,  terasa sekali bahwa mayoritas sapi yang dipotong para pejagal adalah sapi impor, hanya sebagian kecil saja memotong sapi lokal. Mengapa terjadi demikian, karena banjirnya sapi potong import atas kebijaksanaan pemerintah membuka lebaran-lebar kran impor sapi potong.

Pemerintah memberI alasan atas import sapi ini bertujuan untuk menstabilkan harga daging sapi di pasaran lokal. Kemudian siapa yang diuntungkan dengan membanjirnya sapi import ini, antara lain:

Pertama:
Importir sapi bakalan mendapatkan selisih harga beli dari Australia terhadap harga jual di Indonesia. Data dari Departemen Perdagangan pemerintah rencana impor sapi bakalan pada tahun 2014 sebanyak 800.000 ekor sapi, Bila bobot sapi rata-rata 350 kg. Bila Importir mengambil keuntungan Rp 2.500./kg maka akan meraup keuntungan Rp 0.7 Trilyun. Bagaimana kalau keuntungan lebih dari itu, tinggal mengalikan saja.

Kedua:
Perusahaan pengemukan sapi (Feedlotter) yang tersebar di daerah Jawa Barat dan Lampung. Yang jumlahnya sekitar 50 perusahaan, mendapat kesempatan untuk meraup keuntungan, karena efisiensi biaya pakan yang diterapkan diperusahan pengemukan tersebut terkenal murah.

Bagaimana kondisi konsumen yang menjadi target kestabilan harga oleh Pemerintah, meskipun pasokan cukup ternyata harga daging sapi dipasaran wilayah Jakarta dan sekitarnya masih relative tinggi yaitu berkisar di atas Rp 92 ribu,

Scroll to Top