Kebutuhan hewan qurban berupa: sapi, kambing dan domba saat Idul qurban saat terasa peningkatannya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut ternyata dapat menggerakkan perekonimian dari semua golongan antara lain:
1. Peternak/petani. Mereka membeli bibit hewan qurban lima bulan bahkan satu tahun sebelum qurban tiba, peternak membuat nilai tambah dengan memelihara dari kecil/kurus menjadi besar/gemuk. Saat menjelang idul qurban mereka menikmati hasil hewan rawatannya, jutaan petani dan keluarganya benar-benar merasakan maafaatnya.
2. Pedagang di pasar hewan, mereka turut merasakan manisnya perdagangan hewan qurban, karena saat mendekati hari raya qurban transaksi meningkat dan untungpun berlipat.
3. Pengusaha angkutan hewan berkewajiban mengangkut dari daerah Nusatenggara, Bali, jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung menuju kota kota besar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Juga ikut mendapatkan rejeki Idul qurban.
4. Pedagang hewan qurban di lapak. Karena keuntungan yang menggiurkan, pedagang musimanpun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengais rejeki, juga melibatkan penyedia pakan dan pencari rumput merasakan rejeki ini.
5. Para Jagal atau tukang potong hewan qurban, merasakan panen setahun sekali saat idul qurban, sehingga mereka mematok tarif dua bahkan tiga kali lipat biaya potong dari hari-hari biasa.
Edy Wijayanto=Praktisi sapi potong Tapos. Depok